Menjelang ArMuzNa jamaah haji sudah mulai berkumpul semua di Makkah Al Mukarromah untuk persiapan safari wukuf. Pada jamaah haji dari seluruh penjuru sampai pada Masjidil Haram yang di dalamnya ada Ka’bah ( Baitullah ), sebuah tempat yang dirindukan oleh seluruh umat manusia yang beriman.
Ka'bah merupakan bangunan kubus dengan sudut-sudut yang tajam dan dinding yang rata. Dindingnya dilapisi dengan kain hitam yang disebut "Kiswah," yang dihiasi dengan kaligrafi emas yang berisi ayat-ayat dari Al-Quran. Ka'bah memiliki panjang sekitar 12,86 meter, lebar 11,03 meter, dan tinggi 13,1 meter.
Ka'bah memiliki kedudukan yang sangat suci dan istimewa. Ka'bah adalah rumah Allah pertama yang dibangun oleh Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail, serta menjadi kiblat umat Islam saat salat. Ka'bah bukan hanya tempat ibadah, tetapi juga simbol persatuan dan persaudaraan umat Islam di seluruh dunia.
Maka siapapun yang ditaqdirkan oleh Allah melihat Ka’bah pasti merasa bahagia, menangis haru dan sangat merasa sempurna imannya. Ka'bah memiliki keutamaan yang besar di sisi Allah SWT, seperti tempat yang penuh rahmat dan keberkahan, serta menjadi sumber inspirasi bagi umat Islam.
Ka'bah memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan beragama umat Islam, baik sebagai tempat ibadah, kiblat, simbol persatuan, maupun sumber keberkahan dan rahmat dari Allah SWT.
Ka’bah adalah Peninggalan suci Islam yang diyakini berasal dari surga dan merupakan simbol keimanan dan persatuan umat Islam. Di tempat inilah diyakini malaikat Jibril (AS) mengajarkan Nabi Muhammad (saw) cara melaksanakan lima salat wajib setiap hari, yang juga disebut Salat.
Keutamaan melihat Ka'bah adalah sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW, "Setiap hari dan malam Allah menurunkan 120 rahmat di Baitullah. 60 rahmat untuk orang yang tawaf, 40 rahmat untuk yang shalat, dan 20 rahmat untuk yang memandang Ka'bah" (HR. Thabrani).
Selain itu, ada juga hadis yang menyebutkan bahwa Rasulullah SAW jika melihat Ka'bah, beliau akan mengangkat kedua tangan dan berdoa untuk kemuliaan dan kehormatan Ka'bah serta orang-orang yang memuliakannya.
Begitu mulianya Ka’bah sehingga Allah memberikan anugerah kepada orang yang pulang dari Baitullah atau lebih tepatnya setelah menunaikan ibadah haji, dihormati dan memiliki kedudukan khusus dalam Islam.
Mereka dianggap sebagai tamu Allah yang telah memenuhi panggilan-Nya dan doa-doanya diyakini mustajab (dikabulkan). Selain itu, jemaah haji yang pulang dengan mabrur (ibadah yang diterima Allah) dipercaya diikuti oleh malaikat
Semoga seluruh jamaah haji khususnya dan umat Islam pada umumnya memahami keutamaan Ka’bah sebagai tempat yang mulia dan Mustajabah, sehingga bisa melakukan ibadah dengan semangat dan sungguh sungguh untuk mendapatkan ridlo Allah.
Penulis
HM. Basori M.Si
# Alumni Jamaah Haji Tahun 2008 dan Tahun 2019
# Direktur Sekolah Perubahan, Training, Research, Consulting, and Advocasy
Belum ada komentar